Let's Chat

Hampir Mirip, Yuk Mengenal Perbedaan Ramen, Ramyun, dan Lamian!

Perbedaan Ramen, Ramyun, dan Lamian – Orang Indonesia kebanyakan menyukai hidangan serba mie. Apalagi pada saat musim hujan tiba, mie kuah dengan berbagai toping akan menjadi pilihan yang tepat. Tetapi menjadikan mie sebagai hidangan andalan tidak hanya di Indonesia saja, karena banyak negara di Asia Timur juga terkenal dengan hidangan mie-nya yang khas dan sangat lezat.

Nah dari beberapa jenis jenis mie yang terkenal, terdapat 3 jenis hidangan mie yang memiliki sebutan hampir sama. Antara lain, Ramen, ramyun dan Lamian. Setiap mie ini tentu miliki ciri khas masing-masing. Agar lebih jelas, yuk kenali perbedaan dari ramen, ramyun dan lamian.

Perbedaan Ramen, Ramyun, dan Lamian

Lamian

Yang pertama, Lamian merupakan mie yang berasal dari China yang juga dikenal dengan mie tarik. Mie lamian sendiri terbuat dari bahan tepung terigu, telur, dan sedikir garam. Bahan-bahan utama tadi diaduk menyatu hingga menjadi kalis.

Setelah itu dilakukan proses memuntir, menarik, dan melipat-lipat bahan yang telah menjadi adonan. Dari adonan itu yang akan terbentuk benang-benang mie yang tipis. Semakin panjang dan tipis mie, maka akan semakin banyak adonan tepung yang harus dilipat dan dibentangkan. Setelah sesuai ukuran yang diinginkan, lamian selanjutnya dimasukan kedalam air yang mendidih selama beberapa detik.

Dalam penyajiannya, lamian pada umumnya disajikan dengan irisan daging dan sawi hijau. Perlu diketahui pembuatan lamian hanya menggunakan tangan kosong dari chefnya secara langsung, dan tidak menggunakan mesin. Tekstur dari lamian sendiri pada umumnya cenderung tebal, padat, dan berbentuk lurus. Dan mie ini memiliki rasa yang gurih dan asin.

Ramen

Selanjutnya mie ramen, yang merupakan mie kuah berasal dari negara Jepang. Secara bahasa, sebenarnya kata ramen berangkat dari pengejaan yang salah dari kata lamian diatas.

Mie ramen sendiri melewati proses pembuatan yang sama seperti mie lamian. Yaitu memutir, menarik dan melipat, tetapi sedikit berbeda ramen hanya saja memiliki ukuran yang lebih tipis. Biasanya mie ramen dihidangkan bersama dengan kuah kaldu, irisan daging, dan telur setengah matang.

1. Shio

Dan ternyata dalam penyajian ramen, ada aturan khusus yaitu dengan komposisi 80% mie, 10% sayuran, dan 10% nya protein. Ramen seperti macam mie pada umumnya juga memiliki beberapa jenis, diantaranya:

Shio atau ramen asin, merupakan jenis ramen paling tradisional. Shio adalah garam laut yang dipakai untuk membuat ramen. Ramen ini mempunyai penampilan yanh  mudah dikenali, karena kuahnya paling bening diantara ramen jenis yang lain. Rasa Shio ramen  cenderung lebih asin jika dibandingkan dengan ramen jenis lainnya. Untuk topping yang digunakan yaitu irisan daging, sayuran, daun bawang, dan nori.

2. Shoyu

Shoyu dalam bahsa Jepang berarti saus kecap. Kecap ini merupakan jenis kecap asin khas Jepang yang umumnya sering digunakan sebagai bumbu masakan atau cocolan. Dalam pembuatan ramen, Shoyu ini digunakan untuk memasak daging sebagai kaldu dari ramen. Sehingga ciri khas dari ramen ini adalah memiliki kuah kaldu yang berwarna hitam khas kecoklatan. Untuk topping yang digunakan dalam ramen shoyu yaitu rebung, telur rebus, nori, ikan kue, dan tauge.

3. Miso

Selanjutnya miso ramen, yang memiliki kuah kaldu berwarna kuning kecoklatan. Miso sebenarnya adalah fermentasi pasta kedelai khas dari Jepang. Ramen ini memiliki kuah yang lebih kental dibanding dengan jenis ramen yang lainnya.

4. Tonkotsu

Tonkotsu dalam bahasa Jepang berarti tulang babi. Ramen ini memiliki khas kuah ramen yang berasal dari tulang babi yang di rebus dengan lama, sehingga kuah yang dihasilkan berwarna putih, kental, dan gurih.

5.  Curry

Curry ramen merupakan varian ramen yang berdasar curry/kare. Ramen ini memiliki rasa yang paling kompleks diantara ramen yang lainnya, sebab menggunakan bumbu kari yang banyak. Sehingga kuah yang dihasilkan berwarna keruh dan bertekstur kental.

Ramyeon atau Ramyun

Ramyeon merupakan mie kuah yang khas dari negara asalnya, yaitu Korea. Dengan rasa yang pedas dan kuat, ramyeon ini biasa disajikan.

Apabila mie Lamian dan Ramen tadi dibuat secara tradisional, akan tetapi berbeda dengan ramyeon yang justru merupakan mie instan yang direbus dengan air panas saja. Kuah ramyeon sendiri tidak berasal dari kaldu apapun, hanya berdasar dari bumbu instan yang sudah tersedia. Mie ini biasanya direbus dengan air panas dengan panci alumunium yang disajikan dengan kimchi sebagai pelengkap.

Cara penyajian ramen dengan ramyeon sebenarnya terlihat sedikit berbeda, walaupun sekilas keduanya terlihat sama. Topping pada ramen sedikit berbeda dengan topping yang ditambahkan pada ramyeon. Untuk ramyeon biasanya hanya diberi irisan daun bawang saja pada dasarnya. Selain daun bawang ada lauk pendamping, yaitu kimchi. Semua macam kimchi cocok dinikmati bersama ramyeon, akan tetapi yang yang paling cocok adalah kimchi sawi.

Sementara untuk ramen, selain irisan daun bawang, daging sapi maupun ayam, ada rumput laut, dan  pokcoy. Selain itu dalam hal penyajiannya juga ramyeom disajikan dalam wadah panci kuning atau hot bowl. Sedangkan ramen disajikan kedalam wadah mangkuk besar.

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa mie ramen, mie ramyeon dan lamian memiliki arti yang berbeda dan karakteristik sendiri-sendiri. Tetapi dari ketiga nama mie terkenal tersebut, kebanyakan orang pada umumnya menyebut ramen dan ramyeon dengan sebutan sama yaitu merujuk pada mie kuah. Walaupun dengan varian dan rasa yang berbeda.

Di Indonesia ramen atau ramyeon juga banyak digemari.  Telah banyak tempat yang menyajikan menu mie ramen atau ramyeon dengan rasa yang tidak kalah enak dari di negeri asalnya. Jika kita ingin menikmati varian mie ramen kita dapat mendatangi salah satu tempat-tempat yang menyediakan macam-macam mie tersebut.

Di Malang sendiri, terdapat tempat makan dan camilan yang menyediakan berbagai macam varian ramen dan ramyeon yang enak dan lezat. Yaitu ada di Piata Camilan MOG, memberikan pengalaman baru bagi para pengunjung. Di tempat ini pengunjung dipersilahkan dengan bebas memilih dan mencampur sendiri bahan ramen dan menambahkan topping sesuai dengan selera. Topping tersebut seperti nori, siomay, toppoki, ceker pedas dan masih banyak lagi.

Tidak hanya memiliki konsep pelayanan yang unik tadi, tempat Ramen ala Piata Camilan ini juga mempunyai desain interior yang menarik. Sehingga para pengunjung dapat juga hunting foto disini dan mengunggahnya di sosial media.

Selain itu, di Piata Camilan juga menjual berbagai jajanan dan makanan import atau berasal dari luar negri seperti Korean dan Jepang. Sehingga bisa menjadi pelengkap dan pendamping makanan untuk menambah kenikmatan. Setelah itu pun dapat dibawa pulang dan menjadi oleh-oleh yang berbeda dari biasanya, karena membawa makanan yang tidak banyak beredar didaerah-daerah di Indonesia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *