Let's Chat

Fakta-Fakta Menarik Mie Ramen Yang Perlu Diketahui

Mie Ramen – Mie ramen instan adalah salah satu produk makanan yang amat diminati di Indonesia karena kemudahan dalam penyajiannya dengan rasanya yang enak, menjadikannya favorit bagi banyak orang.

Meskipun demikian, tidak banyak yang mengetahui fakta-fakta menarik yang tersembunyi di balik kepopuleran ramen tersebut. Simak selengkapnya berikut ini.

Fakta-fakta Menarik Mie Ramen

Awalnya dianggap sebagai makanan mahal

Awalnya, ramen dianggap sebagai sebuah produk makanan yang bergengsi. Saat pertama kali tersedia di supermarket Jepang, ramen memiliki harga enam kali lipat lebih tinggi dibanding mie segar. Namun, kini ramen telah menjadi makanan yang terjangkau, dijual dengan harga sekitar 25 sen dolar Amerika per bungkus, meskipun pada awalnya juga dianggap sebagai makanan mahal.

Orang Tiongkok Paling Banyak Mengkonsumsi Ramen

Menurut World Instant Noodle Association, Tiongkok merupakan konsumen ramen terbesar di dunia. Pada tahun 2019, penduduk daratan Tiongkok dan Hong Kong memakan lebih dari 40 miliar porsi ramen instan. Di sisi lain, Indonesia menempati posisi kedua dalam konsumsi mie instan terbanyak. Pada tahun yang sama, masyarakat Indonesia mengonsumsi lebih dari 12 miliar porsi mie instan.

Pertama kali ditemukan di Jepang

Mie instan pertama kali ditemukan di Jepang oleh Momofuku Ando dari perusahaan Nissin Foods pada tahun 1958. Perusahaan tersebut memperkenalkan produk dengan nama “Chikin Ramen” yang diciptakan sebagai respons terhadap kondisi ketidakpastian ekonomi pasca Perang Dunia II dengan tujuan memberi makan orang-orang.

Ada Museum Ramen di Jepang

Di Osaka, Jepang, ada sebuah museum ramen yang didirikan oleh Ando, pencipta mie instan cup pada tahun 1999. Museum ini menampilkan berbagai pameran dan atraksi yang terinspirasi dari sejarah mie instan, termasuk pabrik pembuatan mie instan hingga teater yang dibuat dalam bentuk mie instan cup.

Bisa Di Konsumsi di Luar Negeri

Mie instan telah dibuat dengan tujuan untuk dikonsumsi di luar angkasa, khususnya untuk astronot Jepang Soichi Noguchi. Pada bulan Juli 2005, Nissin menemukan mie instan khusus luar angkasa ini. Dalam kutipan dari The New York Times, Ando menyatakan, “Saya menyadari impian saya bahwa mie dapat dibawa ke luar angkasa akhirnya terwujud.”

Kandungan dan Manfaat Nutrisi dalam Ramen

Ramen merupakan hidangan yang terbuat dari campuran tepung terigu, minyak nabati, dan berbagai jenis rempah-rempah, seperti lada hitam atau putih, biji wijen, togarashi, yuzu kosho, minyak bawang putih, dan kaldu ayam.

Satu porsi ramen memiliki sejumlah nutrisi, antara lain:

  • Kalori: 188 kilokalori.
  • Karbohidrat: 27 gram.
  • Total lemak: 7 gram.
  • Protein: 5 gram.
  • Serat: 1 gram.
  • Natrium: 891 miligram.
  • Tiamin: Mengandung 16 persen dari referensi asupan harian (RDI).
  • Folat: Mengandung 13 persen dari RDI.
  • Mangan: Mengandung 10 persen dari RDI.
  • Besi: Mengandung 9 persen dari RDI.
  • Niasin: Mengandung 9 persen dari RDI.
  • Riboflavin: Mengandung 6 persen dari RDI.

Selain komposisi yang disebutkan sebelumnya, mie instan yang terbuat dari tepung terigu mengandung nutrisi sintetis tertentu seperti zat besi dan vitamin B. Salah satu bumbunya, kaldu ayam, merupakan sumber protein yang tinggi dan memberikan energi bagi tubuh. Terdapat juga kalsium yang mendukung kesehatan tubuh.

Kandungan bawang putih dalam ramen membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan memiliki manfaat lain seperti meningkatkan sirkulasi darah, pencegahan peradangan, serta peningkatan sistem kekebalan tubuh.

Namun, meskipun demikian, manfaat-manfaat tersebut tidak selalu dapat diperoleh dari mie instan. Kekurangan banyak nutrisi penting seperti serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, magnesium, dan potassium terdapat dalam ramen instan.
Mengkonsumsi ramen sesekali tidak akan membahayakan. Namun, konsumsi secara berlebihan bisa berpotensi menimbulkan dampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan karena ramen cenderung mengandung tinggi garam atau natrium serta kalori.

Efek dari konsumsi berlebihan ini termasuk peningkatan akumulasi lemak di perut, tekanan darah tinggi, kenaikan gula darah, dan risiko sindrom metabolik. Untuk membuat ramen tetap menjadi pilihan makanan yang sehat, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar kandungan nutrisinya tetap terjaga.

Caranya yaitu dengan:

  • Menggabungkan sayuran seperti wortel, brokoli, bawang bombay, atau jamur ke dalam ramen.
  • Menambahkan sumber protein seperti telur, ayam, ikan, atau tahu ke dalam ramen untuk memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama.
  • Mengurangi penggunaan garam. Hindari bumbu instan bawaan, dan lebih baik menggunakan rempah-rempah seperti bawang merah dan putih untuk menambah citarasa.
  • Tidak berlebihan penggunaan perasa instan. Akan lebih sehat, membuat kaldu sendiri dengan bahan-bahan seperti ayam dan rempah-rempah.

Secara sederhana, mie ramen memang mengandung zat besi, vitamin B, dan mangan. Namun, makanan ini tidak menyediakan serat, protein, serta vitamin dan mineral penting lainnya yang diperlukan oleh tubuh.

Tips Memilih Mie Ramen

Dengan beragam varian rasa mie ramen yang tersedia di berbagai tempat, baik dari produk lokal maupun impor, mungkin membuat Anda merasa sedikit kebingungan dalam memilih varian yang paling disukai.

Sangat disarankan untuk memilih mie ramen instan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda sendiri. Rasa utama pada mie ramen instan umumnya dapat terbagi menjadi rasa pedas dan non-pedas, serta dapat disajikan dalam bentuk mie goreng atau mie kuah.
Ramen yang berasal dari Jepang atau Korea memiliki perbedaan, sehingga saat Anda menikmatinya, citarasa yang Anda rasakan akan mencerminkan bumbu khas dari negara asalnya.

Misalnya, untuk mie ramen instan dari Jepang, Anda cenderung menemukan citarasa seperti wijen, bawang putih, dan taburan nori (rumput laut) yang menjadi ciri khasnya. Sedangkan, mie ramen instan dari Korea cenderung menonjolkan rasa pedas dari cabai dengan tambahan kaldu ayam atau daging.

Memperhatikan Komposisinya

Komposisi dalam mie merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan. Mengapa demikian? Sebab, jika mie ramen instan tersebut merupakan produk impor, maka keterangan pada kemasannya umumnya menggunakan bahasa asli Jepang atau Korea.

Oleh karena itu, menjadi lebih penting bagi Anda untuk lebih teliti. Terutama bagi konsumen Muslim, karena tidak semua mie ramen instan telah mendapatkan izin sebagai produk halal oleh MUI. Selain itu, memahami keseluruhan komposisi produk juga memberikan keamanan bagi individu yang memiliki alergi saat mengonsumsi mie tersebut.

Ukuran mie

Ukuran mie ramen instan bisa menjadi faktor penting bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang gemar melakukan mukbang atau makan dalam jumlah yang jauh lebih besar dari porsi biasa. Untuk dicatat, mie ramen instan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan mie instan pada umumnya, sedangkan untuk mie ramen instan dari Jepang, teksturnya cenderung lebih kenyal dan lembut.

Memperhatikan Tanggal Kadaluarsa

Satu hal penting lainnya yang sering diabaikan oleh banyak orang adalah tanggal kedaluwarsa yang biasanya tertera pada kemasan. Produk mie ramen instan yang banyak beredar di pasaran kebanyakan merupakan produk impor, maka penting bagi Anda untuk memberikan perhatian lebih terhadap informasi tersebut. Hal ini dikarenakan Anda tentunya tidak ingin mengonsumsi mie ramen instan yang mungkin membahayakan kesehatan Anda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *