Kuliner Legendaris Khas Malang – Malang adalah salah satu dari banyak destinasi wisata yang ada di Indonesia. Kota ini terkenal dengan udaranya yang sejuk, pemandangan alam yang indah, dan beragam kuliner legendaris yang sangat lezat. Di kota yang terkenal dengan buah apel ini, ada banyak tempat untuk mengeksplorasi kuliner, termasuk berbagai makanan legendaris yang telah ada selama puluhan tahun. Penasaran dengan makanan legendaris di Malang yang masih ramai dikunjungi hingga saat ini? Berikut ulasan tentang kuliner legendaris di Malang yang perlu Anda ketahui:
1. Pia Cap Mangkok
Pia Cap Mangkok adalah salah satu oleh-oleh dan camilan yang sangat populer dan khas dari kota Malang. Pia ini memiliki sejarah yang panjang, karena telah ada sejak tahun 1959 dan menawarkan berbagai pilihan rasa. Pia atau bakpia dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Malang, dan Bali. Kuliner ini sangat dipengaruhi oleh budaya China. Kabarnya, nama “Bakpia” berasal dari dialek Hokkian yang berarti kue atau roti berisi daging. Namun, seiring berjalannya waktu, pia atau bakpia di Indonesia kerap diisi dengan bahan-bahan manis.
2. Puthu Lanang
Apakah Anda suka camilan pasar? Di Kota Malang, Kuliner Legendaris Khas Malang ada satu tempat camilan pasar legendaris, yaitu Kue Puthu Lanang Celaket. Kue Puthu Lanang Celaket termasuk dalam daftar gerai makanan tua di Kota Malang. Berdiri sejak tahun 1935 oleh Ibu Soepijah, kemudian bisnis kue unik ini diwariskan kepada Siswojo (anak Soepijah). Di bawah kendali Siswojo, gerai Puthu Lanang Celaket masih menjadi ekdai kue puthu yang paling bagus dan paling populer di Kota Malang.
Untuk mencicipi kelezatan Puthu Lanang Celaket, wisatawan dapat mengunjungi Jl. Jaksa Agung Suprapto 73, Gg. Buntu RT 03, Klojen, Malang. Meskipun lokasi gerai Puthu Lanang berada di jalan kecil, pembelinya selalu ramai.
3. Fosco, Lumpia, dan Cwi Mie Hok Lay
Saat berkelana di pusat kota Malang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi lumpia khas dari depot Hok Lay. Depot legendaris ini juga menyajikan Cwi Mie yang diberi taburan daun bawang, bawang goreng, pangsit goreng renyah, dan daging ayam. Untuk minuman, pesanlah Fosco, resep lama sejak tahun 1946 yang merupakan campuran susu kental dan cokelat. Depot Hok Lay terletak di Jl. KH Ahmad Dahlan No 10, Wilayah Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Malang.
4. Ronde dan Angsle Titoni
Makanan legendaris di Malang ini akan menghangatkan tubuh saat berjalan-jalan di malam hari menikmati udara sejuk Malang. Kedai Titoni, yang berlokasi di Jl. Zainul Arifin 17, Sukoharjo-Klojen, Malang, selalu ramai dikunjungi pelanggan yang ingin menikmati Ronde dan Angsle. Sajian Ronde dan Angsle di kedai Titoni telah digemari selama lebih dari 70 tahun. Berdiri sejak tahun 1948, Kedai Titoni biasanya melayani pelanggan mulai pukul 18:00 hingga tengah malam.
5. Rawon Nguling
Depot makanan legendaris di Malang ini terletak di Jalan Zainul Arifin 62, Klojen, dan dikenal dengan nama Rawon Nguling. Bisnis kuliner legendaris ini telah berjalan sejak tahun 1942. Ramuan bumbu dalam kuah rempah khas sajian Rawon Nguling tentu tidak akan mengecewakan penikmatnya, bahkan bisa membuat orang yang baru mencicipinya menjadi ketagihan. Depot rawon yang dekat dengan pusat kota Malang ini hampir setiap hari selalu ramai pengunjung yang datang untuk menikmati semangkuk rawon. Depot Rawon Nguling menawarkan dua varian sajian rawon, yaitu Rawon Biasa dan Rawon Dhengkul.
6. Tahu Lontong Lonceng
Makanan legendaris di Malang ini tetap memikat selera sejak sebelum Indonesia merdeka. Meskipun kepopuleran berbagai makanan internasional dan makanan cepat saji, satu porsi Tahu Lontong Lonceng tak kalah lezatnya. Tahu Lontong Lonceng ini Kuliner Legendaris Khas Malang biasanya dilengkapi dengan taburan mentimun, kecambah, dan disiram bumbu kacang khas yang memanjakan lidah. Kuliner legendaris ini membuat penikmatnya jatuh cinta sejak suapan pertama. Tahu Lontong Lonceng yang saat ini berada dilokasi di Jl. Laksamana Martadinata 66, Malang, telah melayani penikmatnya sejak tahun 1935.
7. Toko Oen
Makanan legendaris di Malang ini terletak tepat di pusat kota Malang. Toko Oen mulai berjualan sejak tahun 1930 dan beralamat di Jl. Jend. Basuki Rahmat 5, Kauman-Klojen, Malang. Pengunjung akan merasakan suasana nostalgia kolonial Belanda yang kental. Bangunan Toko Oen terkenal hingga wisatawan asing yang berkunjung ke Kota Malang akan mencicipi es krim yang resepnya telah ada lebih dari 85 tahun. Menghilangkan dahaga sambil mengunjungi Toko Oen sangat cocok setelah berkeliling Alun-alun Kota Malang. Selain es krimnya, menu yang ditawarkan di Toko Oen antara lain: berbagai jenis steak, nasi goreng, kroket, gado-gado, nasi campur, dan banyak menu lainnya.
8. Sate Gebug
Pada tahun 2020, bisnis kuliner satu ini adalah Sate Gebug Malang di Jalan Basuki Rachmat 113A telah berusia seabad. Aroma Sate Gebug masih menggoda dan berhasil menarik pembeli. Warung yang menjual Sate Gebug Malang ini unik karena berdiri di gardu listrik yang sudah ada sejak zaman dulu. Daging yang digunakan begitu lembut, begitu lembut dan berbumbu sedap. Sate Gebug biasanya dinikmati bersama sop, soto, atau rawon.
9. Warung Lama H. Ridwan
Warung makanan legendaris di Malang yang terletak di Pasar Besar Lt. Dasar B15-16 ini buka dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore. Warung Haji Ridwan yang telah ada sejak tahun 1925 ini telah memanjakan lidah banyak orang. Ada 3 menu utama yang menjadi favorit pelanggan, yaitu Sate bakar Komoh, Tempe yang di Goreng, dan Ayam di Goreng. Kini pilihan menunya telah bertambah, seperti Otak Goreng, Nasi Rawon, Daging dengan Bumbu Rujak,Sate Usus Sapi, perkedel
10. Soto Rahayu
Soto daging yang laris berkat resep warisan turun temurun ini saat ini dikelola oleh Ibu Tutik. Rasa rempah-rempah sangat kental pada kuah soto Rahayu. Tak hanya bagian itu saja, nasi yang biasa disajikan bersama soto juga dimasak menggunakan dandang. Soto Rahayu sangat menggugah selera ini sidah melayani pembeli sejak tahun 1928. Makanan legendaris di Malang ini buka dari pukul 6 pagi hingga 9 malam dan berlokasi di Gang 7, Mergosono-Kedungkandang, Kota Malang.
Baca Juga : Kuliner Khas Malang
11. Soto Geprak Mbah Djo
Keempukan dagingnya berhasil membuat makanan legendaris di Malang ini tetap eksis sejak tahun 1935 dan mampu bersaing dengan berbagai kuliner lain untuk menarik perhatian pembeli. Nama Soto Geprak diambil dari teknik pengolahan daging yang digunakan. Sebelum memasak daging soto, Mbah Djo selalu menggeprak daging dengan memukul-mukulnya hingga empuk. Jadi, selain memiliki kuah yang lezat, Soto Geprak ini juga disajikan dengan daging empuk yang langsung meleleh di mulut.
Para pecinta wisata kuliner bisa menemukan Soto Geprak Mbah Djo di Jalan Letjen S. Parman 77-79, Kota Malang. Warung Soto Mbah Djo buka setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 6 sore.