Tempat Hiking di Malang – Malang adalah surga bagi para pecinta alam dan petualangan. Salah satu kegiatan yang bisa dinikmati di sini adalah hiking atau mendaki gunung. Dikelilingi oleh pegunungan yang mempesona, Malang menawarkan berbagai pilihan destinasi hiking yang menakjubkan. Mulai dari jalur-jalur yang cocok untuk pemula hingga rute-rute yang menantang bagi para pendaki berpengalaman.
Dengan udara yang sejuk dan pemandangan alam yang memukau, hiking di Malang akan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi siapa pun yang melakukannya. Nah simak berikut ini, beberapa tempat yang dapat Anda coba untuk hiking, baik dengan rute yang mudah hingga yang menantang adrenalin.
7 Tempat Hiking di Malang
Gunung Panderman
Gunung Panderman, terletak di Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia, memiliki puncak yang disebut Basundara dengan ketinggian mencapai 2.045 mdpl. Nama gunung ini familiar bagi mereka yang pernah mengunjungi Kota Batu Malang karena sering menjadi latar belakang indah kota tersebut. Baik untuk sekadar berwisata atau melakukan trekking hiking ringan, Gunung Panderman menawarkan suasana dingin khas Kota Batu yang diperkaya dengan pemandangan menarik.
Meskipun tidak terlihat sangat tinggi, mendaki gunung ini tetap memerlukan usaha ekstra karena menjadi ikon Kota Batu yang populer. Terletak di dalam gugusan Pegunungan Putri Tidur bersama Gunung Butak dan Gunung Kawi, Gunung Panderman memiliki dua jalur pendakian yang berbeda. Jalur pertama melalui Dukuh Toyomerto, sedangkan jalur kedua melalui Curah Banteng.
Jalur resmi yang biasanya dipilih adalah melalui Dukuh Toyomerto di Desa Pesanggrahan, Batu. Sementara itu, jalur Curah Banteng merupakan opsi pintas yang lebih menantang, sehingga jarang digunakan kecuali oleh mereka yang mencari tantangan ekstra dalam pendakian.
Budug Asu
Salah satu destinasi hiking yang sedang populer adalah Puncak Budug Asu di Desa Gunungrejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Untuk mencapainya, pendaki harus memarkirkan sepeda motor di pos loket yang terletak di sekitar perkebunan teh. Setelah itu, pendaki akan berjalan kaki menuju puncak, dengan perkiraan waktu tempuh antara 2 hingga 3 jam dengan berjalan santai.
Sebagian besar rute pendakian di Puncak Budug Asu didominasi oleh tanjakan ringan dengan jalan bebatuan. Namun, menjelang puncak, pendaki akan dihadapkan pada pilihan terakhir. Salah satu jalur disebut sebagai tanjakan demit, yang menunjukkan kemiringan yang sangat ekstrim, hampir mencapai 90 derajat. Untuk melewati jalur ini, pendaki disediakan tali sebagai bantuan. Meskipun menantang, jalur ini lebih cepat daripada jalur alternatif.
Di jalur kedua, dikenal sebagai jalur santai, pendakian terasa lebih landai dan mudah. Namun, pendaki harus menempuh jarak yang lebih jauh, sekitar 2-3 kali lipat dari jalur tanjakan demit. Namun, semua rasa lelah sepanjang perjalanan terbayar lunas saat mencapai puncak. Panorama kaki Gunung Arjuno terlihat begitu jelas, dengan bukit-bukit yang mirip dengan pemandangan di Eropa.
Selama perjalanan, pendaki akan disuguhi pemandangan indah perkebunan teh, perkebunan kopi, dan hutan pinus yang rindang. Puncak ini sangat cocok untuk diabadikan dalam koleksi foto di Instagram, atau sekadar untuk mencari ketenangan dari hiruk pikuk perkotaan.
Bukit Nirwana
Bukit Nirwana terletak di Desa Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur. Tempat wisata ini menawarkan pesona alam perbukitan lengkap dengan udara dingin khas Malang. Kawasan ini menjadi pilihan favorit warga Malang yang ingin merasakan pengalaman berkemah di tengah daerah perbukitan. Dikelilingi oleh pegunungan, Bukit Nirwana menjadi lokasi yang sempurna untuk berkemah dan menikmati keindahan alam yang memukau.
Bukit Nirwana terletak di ketinggian sekitar 1200 mdpl. Dari sini, pengunjung dapat menikmati keindahan 10 gunung yang menjulang gagah, termasuk Gunung Kawi dan Gunung Arjuna. Hal ini membuat sekeliling bukit dipenuhi panorama alami yang hijau dan menyegarkan mata. Selain itu, udara yang sejuk di sini akan memberikan kesegaran bagi tubuh sebelum kembali ke aktivitas yang melelahkan.
Gunung Butak
Bagi para pecinta hiking atau trekking di alam bebas, Gunung Butak adalah destinasi yang layak dikunjungi. Meskipun belum begitu populer di kalangan pendaki, pemandangan alam yang ditawarkan Gunung Butak akan memukau siapa pun. Terletak di Jawa Timur, gunung tipe stratovolcano ini cocok bagi pendaki pemula karena memiliki rute pendakian dengan tingkat kesulitan sedang.
Meskipun memiliki ketinggian 2.868 mdpl, Gunung Butak masih dianggap cukup rendah dibandingkan dengan gunung-gunung lain di Jawa Timur seperti Gunung Semeru dan Gunung Raung. Meskipun jalur menuju Gunung Butak terkenal sulit, segala lelah akan terbayar lunas begitu kamu berhasil mencapai puncaknya. Di sana, pemandangan alam yang memukau akan menyambutmu.
Dari puncak, kamu bisa menyaksikan keindahan Gunung Arjuno yang berdiri gagah, diliputi awan putih saat cuaca cerah. Di pagi hari, puncak Gunung Butak menjadi spot terbaik untuk menikmati matahari terbit. Keberadaan samudera awan menambah pesona matahari terbit tersebut. Tentu saja, panorama ini akan menjadi objek foto yang menarik bagi kamu dan teman-temanmu.
Gunung Arjuno
Puncak tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru adalah Gunung Arjuno, dengan ketinggian mencapai 3.339 mdpl. Pendakian Gunung Arjuno, yang masih satu kawasan dengan Gunung Welirang, menjadi destinasi favorit para pendaki di Pulau Jawa. Gunung Arjuno terkenal dengan jalur pendakian terpanjangnya yang menarik banyak pengunjung yang ingin menantang diri mereka sendiri di alam bebas.
Gunung Arjuno memiliki 9 jalur pendakian yang berbeda untuk mencapai puncaknya. Namun, salah satu jalur yang paling populer dan sering dipilih oleh pendaki adalah Jalur Tretes. Jalur ini menjadi favorit karena dianggap sebagai jalur yang paling mudah dan memakan waktu singkat untuk mencapai puncak Gunung Arjuno.
Jalur Tretes melewati spot yang terkenal dan fenomenal bernama Alas Lali Jiwo, serta melalui tanjakan yang disebut Tanjakan Asu. Sebelum mencapai puncak Gunung Arjuno melalui jalur Tretes, pendaki akan melewati 5 pos pendakian, yaitu Bocor, Kop-kopan, Pondokan, Lembang Kidang, dan Savana 2.
Gunung Bromo
Gunung Bromo, dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, menjadi tujuan pendakian yang paling diminati di Indonesia. Keindahan sunrise atau matahari terbit yang disebut golden sunrise menjadikan gunung ini terkenal di Pulau Jawa.
Jika beruntung, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan negeri di atas awan yang sering muncul sesaat setelah matahari terbit. Gunung Bromo merupakan gunung api yang masih aktif di Indonesia dan terletak di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, berdekatan dengan Gunung Batok, Gunung Tenger, dan Tentunya Gunung Semeru.
Secara administratif, Gunung Bromo terletak di 4 kabupaten, di mana terdapat 4 jalur pendakian yang dapat dipilih. Jalur pertama melalui Penanjakan, berada di Kabupaten Pasuruan. Jalur kedua melalui Cemoro Lawang, di Kabupaten Probolinggo. Jalur ketiga dari Senduro, di Kabupaten Lumajang. Dan jalur keempat bisa melalui Coban Trisula dari Kabupaten Malang.
Gunung Anjasmoro
Gunung Anjasmoro, dengan ketinggian 2.282 meter di atas permukaan laut (mdpl), tersebar di beberapa wilayah seperti Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Puncak tertinggi dari rangkaian puncak Gunung Anjasmoro adalah Cemoro Sewu, yang menawarkan pemandangan alam yang masih asri dan alami. Berbeda dengan Gunung Bromo yang sangat populer, Gunung Anjasmoro masih jarang dikunjungi oleh pendaki. Namun, keindahan hutan yang masih alami menjadikannya daya tarik tersendiri.
Seperti kebanyakan gunung lainnya, Gunung Anjasmoro memiliki beberapa jalur pendakian yang dapat dipilih oleh para pendaki. Jalur-jalur tersebut meliputi jalur pendakian via Wonosalam Jombang dan jalur pendakian via Pabrik Jamur Cangar.