Oleh-oleh Malang Anti-mainstream – Saat berlibur di Malang, selain menikmati berbagai tempat wisata yang menarik, jangan lupakan kesempatan untuk memborong oleh-oleh bagi orang-orang terdekat.
Terdapat banyak opsi oleh-oleh khas Malang yang bisa kamu bawa pulang, mulai dari makanan tradisional hingga yang sedang populer saat ini. Ingin mengetahui pilihannya? Temukan semuanya dalam artikel ini.
Rekomendasi Oleh-Oleh Malang Anti-mainstream
Bunga
Malang dikenal memiliki beragam julukan, salah satunya adalah sebagai “kota bunga” karena keberadaan banyak taman dan pepohonan yang memperindah kota tersebut.
Bagi penggemar bunga, Malang menjadi pilihan wisata yang sangat sesuai. Salah satu destinasi ikonik di Malang sebagai “kota bunga” adalah Pasar Bunga Splendid. Pasar ini merupakan tempat khusus bagi pedagang bunga dan terletak di pusat kota, tepatnya di Jalan Brawijiya. Di pasar ini, tersedia berbagai macam jenis bunga yang dapat dipilih.
Pia Cap Mangkok
Pia Cap Mangkok merupakan salah satu jajanan tradisional yang populer di Malang sebagai kuliner khas Malang anti-mainstream yang selalu dicari wisatawan. Nama ‘Cap Mangkok’ disebut berkiblat pada cetakan yang digunakan untuk membentuk kue ini, yakni berbentuk seperti mangkuk.
Kue ini terdiri dari pasta kacang hijau yang dibungkus dengan adonan tepung, lalu dipanggang hingga matang. Kombinasi tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, ditambah dengan cita rasa manis dari pasta kacang hijau, menjadikan Pia Cap Mangkok sebagai salah satu oleh-oleh khas Malang yang diminati banyak orang.
Jangan lupa mencicipi Pia Cap Mangkok ketika mengunjungi Malang atau membawanya sebagai oleh-oleh. Kue ini tidak hanya lezat, tetapi juga dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, cocok sebagai hadiah atau oleh-oleh.
Topeng Malangan
Salah satu bentuk seni yang khas dari Malang adalah tarian topeng, yang memperlihatkan ciri khasnya melalui penekanan pada bentuk hidung, mata, bibir, serta variasi warna dan ukiran topeng.
Menurut informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), topeng malangan pada masa lampau dibuat dari bahan batu, bahkan ada yang terbuat dari emas dan logam. Namun, saat ini bahan utama yang digunakan dalam pembuatan topeng adalah kayu.
Oleh karena itu, banyak pengrajin lokal saat ini menghasilkan banyak karya seni topeng malangan, yang bisa menjadi pilihan sebagai oleh-oleh khas Malang.
Seperti halnya Pasar Splendid, di Malang juga terdapat pasar topeng yang menawarkan berbagai macam topeng tradisional Malang. Pasar tersebut terletak di Kampung Budaya Polowijen, Kecamatan Blimbing.
Batik Malang
Batik khas Malang memiliki keunikan tersendiri yang tidak kalah menarik dengan batik Pekalongan. Unsur keistimewaan dari batik Malangan tergambar pada motifnya serta cara pewarnaannya yang menonjol, berbeda dengan daerah lain yang menghasilkan batik. Motif-motif pada batik Malangan juga sarat dengan makna.
Biasanya, batik Malangan menampilkan tema-tema seperti Tugu Malang, singa, bunga teratai, dan Topeng Malang sebagai motif utamanya. Motif Tugu terinspirasi dari relief candi di Malang dan juga monumen kota Malang. Sedangkan bunga teratai dipilih karena merupakan bunga kesukaan kendedes dan tumbuh di sekitar Tugu.
Untuk memperoleh batik Malang sebagai oleh-oleh, pengunjung dapat mengunjungi pusat batik seperti Batik Blimbing, Batik Tulis Celaket, dan Kampung Batik Bunulrejo. Di tempat-tempat tersebut, selain dapat membeli batik khas Malangan, pengunjung juga bisa melihat proses pembuatan kain batik secara langsung
Kota Malang memiliki banyak kampung wisata yang menarik, seperti kampung tematik, kampung budaya, dan kampung kerajinan.
Keramik Dinoyo
Salah satu dari kampung kerajinan ini terletak di Jalan MT Haryono, Dinoyo. Di sini terdapat kampung wisata keramik yang memiliki ciri khas dan menarik untuk dikunjungi.
Kampung wisata keramik Dinoyo menghasilkan berbagai macam bentuk keramik yang terbuat dari tanah liat putih. Awalnya, kampung ini adalah pusat pembuatan gerabah dari tanah liat sawah, namun pada tahun 1955 berkembang menjadi sentra pembuatan keramik porselen.
Kerajinan Gerabah
Bukan hanya keramik Dinoyo yang menjadi salah satu kerajinan terkenal di Kota Malang. Di Kabupaten Malang, terdapat kerajinan gerabah yang legendaris di Kampung Getaan, Desa Pagelaran. Banyak pengrajin gerabah di sini yang menghasilkan gerabah tradisional yang semakin langka.
Tidak perlu khawatir, di Kota Malang sendiri, khususnya di daerah Penanggungan, Klojen, juga terdapat pusat kerajinan gerabah yang sangat populer di kalangan masyarakat. Produk gerabah dari pusat kerajinan ini juga memiliki kualitas yang baik.
Saat ini, terdapat sekitar 153 pengrajin gerabah yang masih aktif dalam berkarya. Mayoritas warga Kampung Getaan menghasilkan gerabah tradisional yang kini semakin langka.
Selain sebagai pusat produksi gerabah, Kampung Getaan juga mengalami transformasi menjadi kampung wisata edukasi. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan serta melestarikan kerajinan gerabah.
Kerajinan Anyaman dan Rotan
Seni warisan budaya nusantara dari kerajinan anyaman rotan melibatkan proses menganyam bahan baku rotan untuk menciptakan beragam produk seperti meja, kursi, tempat tisu, tas, souvenir, tudung saji, dan lainnya yang sering dijadikan oleh-oleh khas Malang.
Kerajinan anyaman rotan ini sangat besar peminatnya, tidak hanya diminati oleh warga sekitar dan para wisatawan yang datang ke Malang, tetapi juga berkembang hingga ke pasar internasional, yang menjadikan produknya diekspor karena kualitasnya yang baik.
Beberapa tempat di Malang menjadi pusat industri kreatif usaha kecil menengah dalam menghasilkan kerajinan anyaman rotan yang anti-mainstream. Tempat-tempat ini memiliki kekhasan dengan penggunaan bahan baku rotan dari berbagai daerah.
Salah satu dari usaha kecil menengah yang menggeluti kerajinan anyaman rotan adalah Dona Doni Rattan Gallery, telah beroperasi sejak tahun 1997 dan berlokasi di jalan Bulutangkis RT05/RW02, Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Selain itu, terdapat Tiban Jaya Rotan yang sudah eksis sejak tahun 2006. Usaha ini, yang terletak di Jalan Pahlawan 249a, Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dimiliki oleh Imam Budiono dan menghasilkan berbagai produk kreatif rotan sintetis seperti tudung saji, meja rotan, hiasan lampu, vas bunga, dan lainnya.
Olahan Apel
Kota Malang juga dikenal sebagai “kota apel”. Karena kawasan ini yang cenderung dingin, memungkinkan pertumbuhan buah apel dengan kualitas baik. Salah satu hal yang wajib dicoba saat berkunjung ke Malang adalah keripik apel khasnya, yang memiliki rasa unik dengan kombinasi manis, gurih, dan renyah yang menjadi favorit bagi penggemar camilan.
Keripik apel khas Malang ini memiliki daya simpan yang cukup lama, sehingga dapat dijadikan oleh-oleh, meskipun perlu menempuh perjalanan yang cukup jauh. Oleh-oleh ini dapat ditemukan di berbagai pusat oleh-oleh khas Malang. Misalnya pusat oleh-oleh khas Malang Piata Camilan, anda dapat membelinya di tempat ini.
Selain itu, ada juga camilan lain bernama Jenang Apel atau bubur apel yang dibuat dari sari-sari apel yang kemudian diolah menjadi jenang. Jenang khas Malang ini tidak hanya berbeda dari segi bahan dasar, tetapi juga memiliki cita rasa dan tekstur yang khas.
Untuk memperoleh beragam olahan dari buah apel sebagai buah tangan, pengunjung bisa mengunjungi pusat oleh-oleh di Malang yang menawarkan berbagai produk olahan apel di toko-toko dan pasar.