Jajanan Malang Viral – Berada di Malang, tentu tak lengkap rasanya tanpa mencoba aneka jajanan lokal yang nikmat dan terjangkau.
Malang, yang terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, adalah salah satu daerah di Jawa Timur yang terus berkembang. Kota ini tidak hanya kaya dengan budaya yang mendalam, namun juga dikenal sebagai pusat pendidikan.
Dengan banyaknya pendatang, budaya kuliner Malang terus berinovasi seiring waktu. Makanan kini bukan hanya sekadar kebutuhan, tapi juga telah menjadi gaya hidup. Tak heran, beragam jajanan Malang dengan cepat populer karena persebarannya yang luas.
Jajanan Malang – Kombinasi Rasa dan Sejarah
Jajanan Malang Viral – Di era pra-kemerdekaan, Malang telah mengalami dominasi berbagai bangsa asing. Tak hanya Belanda, banyak pedagang dari Arab dan China juga menetap di Malang, tergiur oleh potensi pertanian dan perkebunan yang menghasilkan bahan pangan dan rempah untuk Eropa.
Bangsa Eropa mengenalkan makanan seperti roti dan es krim, sementara pedagang China mempopulerkan bakso yang kini menjadi ciri khas Malang. Tak ketinggalan, pendatang Arab memperkenalkan kuliner khas Timur Tengah.
Namun, dengan semua pengaruh asing tersebut, Malang berhasil menjaga kekayaan kuliner asli Indonesia. Misalnya, jajanan seperti ketan yang sudah ada sejak era Majapahit.
Bagi Anda yang memiliki kenangan di Malang, kembali berkunjung dan mencicipi aneka jajanan tentunya akan mengobati kerinduan. Malang, seperti Jogja, memang memiliki daya tarik untuk selalu dirindukan.
Jajanan Malang yang Favorit di Kalangan Wisatawan
Jika Anda berwisata ke Malang, berikut beberapa jajanan yang wajib Anda cicipi:
1. Piatacamilan Malang
Sebagai salah satu camilan khas Malang yang mulai populer, Piatacamilan Jajanan Malang Viral menawarkan sensasi rasa unik yang berasal dari kombinasi bahan-bahan pilihan. Tekstur yang lembut di dalam dengan lapisan luar yang renyah membuat camilan ini semakin digemari oleh banyak orang, baik penduduk lokal maupun wisatawan.
2. Pia Cap Mangkok
Pia Cap Mangkok menandakan kekayaan kuliner Malang Jajanan Malang Viral dengan sejarah yang mendalam. Camilan ini memiliki rasa yang khas dengan isi yang beragam, mulai dari coklat, kacang hijau, hingga daging. Bentuknya yang unik, menyerupai mangkok kecil, membuat Pia Cap Mangkok mudah dikenali dan menjadi salah satu oleh-oleh wajib saat berkunjung ke Malang.
3. Bakso Bakar
Bakso memang identik dengan Malang. Keunikan bakso Malang terletak pada berbagai isiannya. Ada varian bakso bakar dimana daging bakso dipanggang dengan tusuk sate dan diberi olesan bumbu rempah. Beberapa tempat yang menawarkan bakso bakar antara lain Bakso Cak Man, Bakso President, dan STMJ Bakso Bakar Malang.
Selain nikmat, jajanan ini juga bisa menjadi pilihan oleh-oleh khas saat Anda pulang dari Malang.
4. Ceker Setan
Salah satu makanan malam Malang yang sempat menjadi tren dan tetap diminati hingga sekarang adalah ceker setan. Tidak diketahui pasti berapa banyak cabai yang diberikan dalam sajian ini, namun satu hal yang pasti, Anda akan menikmati sensasi pedas luar biasa saat menggigit ceker yang empuk.
Untuk merasakan kepedasan ceker setan di Malang, Anda bisa mencarinya di sekitar kawasan Kampus. Banyak penjual ceker setan yang berlokasi dekat dengan pusat keramaian, mengingat banyaknya pelanggan dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
5. Sempol
Meski sempol mencapai puncak popularitasnya pada tahun 2016, makanan ini tetap menjadi salah satu favorit banyak orang. Sempol dikenal sebagai jajanan kaki lima yang lezat dan terjangkau. Ada pendapat yang mengatakan sempol berasal dari Malang selatan, tepatnya dari Desa Sempol.
Cara membuat sempol relatif sederhana. Anda hanya perlu membentuk adonan ayam menjadi bola-bola yang ditusuk dengan sate, kemudian direbus hingga matang. Setelah itu, sempol digoreng dengan balutan adonan telur. Tentunya, sempol akan lebih nikmat disajikan dengan saus sambal atau saus lainnya.
6. Cilok Daging
Salah satu jajanan kaki lima Malang yang selalu siap untuk disantap dan mudah ditemui di berbagai keramaian adalah cilok daging. Meskipun bukan makanan khas Malang, namun cilok telah menjadi bagian dari kuliner Malang. Hal ini tak terlepas dari reputasi Malang sebagai kota dengan beragam bakso dan pentol lezat.
Untuk mendapatkan cilok daging, Anda tidak perlu bersusah payah mencarinya di internet. Hanya dengan berjalan-jalan di Jalan Soekarno Hatta atau di depan beberapa kampus, Anda akan dengan mudah menemukan penjual cilok, bahkan hingga larut malam.
7. Keripik Tempe
Malang tak hanya dikenal dengan baksonya, tetapi juga dengan aneka olahan berbasis kedelai seperti tempe dan tahu. Salah satu variasi dari tempe yang populer adalah keripik tempe, yang dikenal renyah dan gurih, serta menjadi camilan sempurna saat perjalanan.
Jika Anda ingin membeli keripik tempe, banyak penjual oleh-oleh khas Malang yang menawarkannya. Salah satu pusat produksi keripik tempe di Malang adalah Kampung Sanan, di mana Anda juga bisa menyaksikan langsung proses pembuatan keripik tempe tersebut.
8. Ketan Bubuk
Malang, tak hanya terkenal dengan jajanan-jajanan modern, juga memiliki camilan tradisional yang telah ada sejak lama, yaitu ketan bubuk. Camilan ini diyakini telah ada sejak era kerajaan Majapahit dan sering dijadikan pelengkap saat penduduk lokal berkumpul.
Bagi Anda yang berasal dari luar kota, sangat disarankan untuk mencoba kelezatan ketan di Malang. Terdapat beberapa tempat penjualan ketan yang berdiri sejak era 1970-an yang layak untuk dikunjungi, seperti Pos Ketan Legenda, Ketan Pak Yan, Ketan Lorong, dan Ketan STMJ Bengawan Solo.
9. Mendol
Varian olahan tempe ini juga tak kalah nikmatnya dengan jajanan khas lainnya di Malang. Mendol adalah camilan yang terbuat dari tempe yang direbus dan dicampur dengan bumbu khas seperti kencur dan daun jeruk. Setelah itu, adonan dibentuk menjadi bulatan lonjong dan digoreng hingga garing.
Jika ingin menikmati mendol, Anda bisa mengunjungi penjual gorengan atau warung makan di sekitar Anda. Mendol sering dijadikan pilihan tambahan lauk dalam menu rawon, pecel, atau lodeh. Camilan ini juga menjadi salah satu pilihan favorit di dapur rumah tangga setempat.
10. Bakpao
Salah satu camilan khas Malang yang tak kalah populer adalah Bakpao. Camilan ini cocok dinikmati dalam keadaan hangat, terlebih saat disandingkan dengan secangkir minuman yang juga hangat. Untuk mencicipi bakpao khas Malang yang menggugah selera, Anda dapat mengunjungi Bakpao Boldy, Bakpao Sayang, atau Bakpao Telo.
11. Putu Lanang
Tak kalah lezatnya dengan camilan lain, Putu Lanang juga wajib dicoba saat Anda berada di Malang. Dengan aromanya yang khas dan rasa manis yang legit, Putu Lanang menjadi salah satu camilan favorit. Anda dapat menemukan jajanan ini dari penjual putu yang berkeliling, atau mengunjungi kedai Putu Lanang Celaket yang terletak di daerah Samaan, Kecamatan Klojen.
Kuliner Malang memang memiliki keunikan dan pesona tersendiri. Dengan harga yang terjangkau, banyak camilan yang tak hanya lezat namun juga mengenyangkan. Penduduk Malang telah berhasil mengkombinasikan berbagai resep jajanan tradisional sehingga tetap eksis meskipun banyak pengaruh kuliner dari luar masuk.
12. Kue Ontbijtkoek
Kue ini merupakan peninggalan dari era kolonial Belanda dan telah bertransformasi menjadi bagian dari warisan kuliner lokal. Di masa lalu, penduduk lokal diperkenalkan dengan kue yang biasanya dinikmati di pagi hari. Saat ini, para pengrajin di Kajoetangan telah menghadirkan versi mereka sendiri dari kue ontbijtkoek, yang dikenal juga sebagai “ombikuk”, dengan rasa yang memikat selera.
Kesimpulan
Kota Malang, dengan sejarah dan warisan budayanya yang kaya, telah menghasilkan beragam jajanan yang menarik dan lezat. Dari peninggalan zaman Belanda seperti Kue Ontbijtkoek hingga inovasi kuliner lokal seperti Piatacamilan dan Pia Cap Mangkok, Malang menawarkan palet rasa yang beragam bagi setiap pengunjungnya.
Camilan-camilan ini tidak hanya merepresentasikan tradisi dan budaya lokal, tetapi juga inovasi dan adaptasi dari berbagai pengaruh budaya lain. Dengan demikian, kuliner Malang menjadi cerminan dari perjalanan sejarah dan budaya kota ini sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung.